Review Novel Cine Us: Bunga Api Persahabatan Dalam Perjuangan Meraih Mimpi
"Selembar kertas di tanganku..." dan "Tuhan bersama kita yang berjuang" itulah sepenggal kata yang aku baca di awal dan di penutup pada novel berjudul Cine Us yang ditulis dengan apik oleh Evi Sri Rejeki.
Novel Cine Us ini saya temukan pada saat mengunjungi salah satu toko buku pada suatu malam yang cerah di kota Jakarta. Sekilas saat melihat resensi di cover belakang buku, saya sempat menduga pasti buku ini hanya roman picisan - selaras dengan salah satu kata di akhir epilog: KLUB FILM- KLUB PEMBUAT FILM PICISAN. Namun setelah saya memutuskan membeli buku Cine Us ini dan membacanya, apa yang saya duga tadi bahwa buku ini picisan, ternyata salah. Buku ini dipenuhi dengan istilah-istilah dalam proses pembuatan film yang menambah wawasan saya, juga berisi barisan-barisan kalimat yang bisa membuat kita merenung tentang perjuangan hidup, tentang arti persahabatan, serta menjadi tahu tentang salah satu penyakit bernama ADHD. Buku menjadi lebih menarik untuk dibaca karena juga diselipi drama percintaan masa kini, dan memiliki klimaks cerita yang diluar dugaan.
Novel Cine Us ini mengisahkan perjuangan tiga orang sahabat yang sekolah di Cerdas Pintar, dalam membesarkan sebuah organisasi pecinta film yang dinamai KLUB FILM. Tiga sahabat itu adalah Lena (Lelatu Namira), Dania dan Dion yang duduk di kelas XI. Namun, perjuangan mereka dalam membesarkan KLUB FILM ternyata tak berjalan mulus. Walau Lena, Dania dan Dion telah berjuang keras untuk mempromosikan KLUB FILM, ternyata acara nonton bareng film indie yang mereka prakarsai tak ada peminatnya, bahkan majalah sekolah menyebut film mereka "picisan".
Setahun setelah berdiri, pendiri KLUB FILM berhasil merekrut tujuh anggota baru yang semuanya merupakan anak-anak kelas X. Walau telah memiliki anggota, dalam perjalanannya KLUB FILM masih belum dianggap oleh siswa di sekolah Cerdas Pintar. Konfilik bermula dalam kisah Cine US ketika mantan pacar Lena bernama Adit menantang dengan gaya sok untuk saling beradu hebat membuat skenario cerita dan membuat film pendek yang akan diikutlombakan pada Festival Film Remaja. Adit dengan gaya pongah mengajak taruhan Lena, siapa yang kalah antara mereka berdua dalam Festival Film Remaja, maka harus mencuci kaki yang menang dan menggulung kabel selama setahun. Adit sendiri pernah mempermalukan Lena saat skenario cerita Adit kalah dari punyanya Lena pada tahun sebelumnya.
Hingga pada suatu ketika ada Anak Hantu yang mengusili Lena. Karena penasaran ingin tahu siapa Anak Hantu ini, Lena sampai membuat kecerobohan yang membuatnya diskorsing selama seminggu oleh pihak sekolah. Pada suatu kesempatan Lena berhasil membongkar sendiri sosok si Anak Hantu itu yang ternyata memiliki bunker rahasia yang didalamnya terdapat komputer untuk membuat film animasi. Karena Anak Hantu tak ingin identitasnya terbongkar oleh banyak orang karena diancam akan dibongkar oleh Lena, si Anak Hantu dengan terpaksa memaui ajakan Lena untuk bergabung dalam KLUB FILM. Ternyata kehadiran Anak Hantu memicu konflik dalam KLUB FILM. Konfilik makin runyam setelah salah satu anggota KLUB FILM bernama Romi berkhianat dan menggunakan pertemanannya dengan anak-anak geng kelas XII untuk mengusir KLUB FILM dari basecamp yang ditempati mereka selama ini.
Persahabatan Lena, Dania, dan Dion mengalami perpecahan setelah Dion tanpa sadar diperalat oleh Romi menyerahkan naskah film milik KLUB FILM yang akan dipakai untuk Festival Film Remaja untuk digunakan Romi membuat film pendek buat CLUB MOVIE. Dion sendiri mengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang merupakan gangguan perilaku yang ditandai dengan kurangnya perhatian, dan perilaku impulsive yang tidak sesuai dengan umumnya. Kini Lena dan Dania harus berjuang untuk menyelesaikan film pendek tanpa Dion dengan ditemani si Anak Hantu dan temannya Ryan.
Beberapa konflik di atas hanyalah sedikit dari konflik-konflik yang tertulis dalam buku Cine Us. Lalu bagaimanakah cara Lena, Dania dan Dion menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut? Dapatkah Lena bersama KLUB FILM memenangi lomba skenario dan film pendek di Festival Film Remaja? Jawabannya bisa anda baca di novel Cine Us ini.
Buku Cine Us ini bagus, asyik untuk dibaca karena alur yang menarik dengan diselipi ungkapan-ungkapan gaul masa kini, Dan klimaks ceritanya diluar dugaan! Dalam novel Cine Us ini banyak pesan-pesan bagus yang tersirat, misalnya bagaimana berjuang meraih mimpi, bagaimana persahabatan yang tulus itu tak akan tergoyahkan walau terpercik bunga-bunga api konflik, serta bagaimana orang-orang tak terduga di sekitar kita bisa jadi akan menjadi penolong dan penghibur diri kita pada saat kita didera susah hati (halaman 231, 247-250).
Jadi menurut penilaian saya, Novel Cine Us ini layak untuk dikoleksi, karena bukan novel picisan, dan berkisah tentang tulusnya persahabatan yang terkadang dijejali dengan bunga-bunga api konflik, ini selaras dengan arti nama Lelatu Namira yaitu Bunga Api yang dengan gesit berhamburan ke arah langit. Sedangkan perjuangan KLUB FILM dalam mewujudkan mimpi memenangkan FESTIVAL FILM PENDEK saya rasa sama dengan perjuangan Evi Sri Rejeki untuk membuat Novel Cine Us ini yang kisahnya berawal dari selembar kertas di tangan (tertulis dalam awal kata di prolog). Dan perjuangan meraih mimpi akan terberkahi oleh TUHAN bila kita berjuang...tepat seperti yang tertulis dalam kata terakhir dalam epilog novel Cine Us ini.
Judul Buku : Cine Us
Penulis : Evi Sri Rezeki
ISBN : 978-602-7816-56-5
Penerbit : teen@noura
Editor /Penyelaras Kata : Novia Fajriani, @kaguralian
Desain cover : Fahmi Ilmansyah
Layout isi : Nurul M Jannah
Tebal : 296 halaman
Betul, Mas. Asalkan mimpi kita positif dan berpotensi membawa kebaikan utk orang lain, yakinlah Tuhan akan memudahkannya, walaupun mungkin tidak akan berjalan selalu mulus. Inspiratif memang novel ini, saya jd malu ada mimpi besar yang ga saya kejar. Mas beli di tobuk ya, saya di tobuk online saja, hehe. Semoga sukses dengan kontes review-nya Mas! Salam kenal dari Kota Hujan.
ReplyDeleteoke,selamat membeli Novel Cine Us ini..
DeleteKebetulan saya suka banget dengan dunia film, kayaknya wajib baca novel ini ya hehe :D
ReplyDeleteayo, beli Novel Cine Us ini dong..kebetulan ada lomba review buku ini sampai tanggal 31 Desember nanti :D
Deletemembaca ulasan kisah lena, dania dan dion benar-benar membuatku penasaran..rasanya ingin juga memiliki bukunya :-)
ReplyDeleteKalau kebetulan mampir di toko buku.. sekalian beli novel Cine Us ini yach :D
Deleteaku paling suka membaca kisah yang berlatarkan dunia perfiliman...,
ReplyDeletesalam dari Kalimantan Selatan
Kalau begitu mbak Wieka jangan sampai gak beli novel Cine Us ini :D
DeleteSaya gemes banget sama si Lena pas lagi bandel mondar-mandir nyari si Anak Hantu. Coba klo saya yg jadi guru BP-nya hihihiii....
ReplyDeleteKeren mas reviewnya, good luck yaaa....
Kalau mbak Uniek jadi guru BP-nya si Lena..pasti bakalan ikut nimbrung gabung klub Film.. wekekekek
DeleteTerima kasih sudah mengapresiasi novel CineUs. Semoga nanti berkenan mengapresiasi sekuelnya :)
ReplyDeleteSangat senang sekali dikunjungi oleh penulis bukunya langsung.. Semoga cepat beredar sekuel bukunya :D
Delete