K vs K : Mengalah untuk Jujur, Matahari akan Menangis

Dengan mudahnya kita akan menuding dan menghujat para koruptor sebagai manusia yang tidak bermoral, perusak kehidupan bangsa, dan kalau perlu para koruptor itu dihukum mati.

Namun seberapa sadarkah kita kalau kita pernah melakukan tindakan korup dalam keseharian kita, baik sengaja ataupun terpaksa? Dalam situasi tertentu,bisa jadi kita seorang yang baik tapi berada dalam lingkungan yang korup. Untuk menghadapi lingkaran setan korupsi ini, seseorang harus dibekali mental anti korupsi dimulai dari lingkungan rumah sendiri.

Akhir pekan lalu gue mendapatkan hadiah VCD film 'K vs K (Kita vs Korupsi)' saat mengunjungi booth @bersihIndonesia di acara Social Media Festival. Pertama kali  gue tahu tentang film ini dari salah satu tayangan Kick Andy. Film ini sebenarnya tersedia untuk ditonton lewat Youtube, namun berhubung durasi film ini mencapai satu jam,maka menonton film ini lewat Youtube membutuhkan buffering yang cukup lama, jadi saya tak pernah berhasil menyelesaikan menonton film ini lewat Youtube.

Film K vs K terdiri dari 4 kumpulan film pendek,yaitu 'Rumah Perkara', 'Aku Padamu' ,'Selamat siang Rissa!', 'Psstt...Jangan Bilang Siapa-Siapa'. 

Film 'Rumah Perkara' yang disutradarai Emil Heradi menceritakan seorang Pak Lurah (Teuku Rifnu Wikana) yang tak amanah menjalankan tugasanya,tak kuasa menolak godaan korupsi dalam pembebasan tanah proyek real estate. Namun ketidakamanahan Pak Lurah ini berakibat fatal bagi warga dan keluarganya sendiri.

Film 'Aku Padamu' garapan sutradara Lasja F. Susatyo mengisahkan dua sejoli yang diperankan Nicholas Saputra dan Revalina S.Temat,yang ingin menikah di KUA tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Namun karena satu surat persyaratan untuk mendapatkan surat nikah lupa dibawa sang lelaki,dua sejoli ini jadi dipersulit pihak KUA untuk mendapatkan surat nikah. Pada saat inilah ada calo yang menawarkan jasa untuk mempermudah dua sejoli ini mendapatkan surat nikah. 

Film 'Selamat Siang Rissa!' yang berlatar tahun 1974 bercerita tentang seorang kepala gudang penyimpanan beras bernama Arwaka (Tora Sudiro) yang harus menghadapi dilema,antara menerima sogokan besar seorang spekulan penimbun beras atau menolak sogokan itu dalam kondisi ia dan keluarganya sedang kesusahan secara ekonomi. Apa yang diperbuat Arwaka dalam menyikapi sogokan spekulan penimbun tersebut menjadi contoh yang diikuti putrinya Rissa (Medina Kamil) puluhan tahun kemudian, saat Rissa yang menjadi Kepala Bagian suatu perusahaan menghadapi sogokan.Film 'Selamat Siang Rissa!' yang disutradarai Ine Febriyanti ini menurut gue merupakan film terbaik dari 4 film pendek di 'K vs K'

Film pendek keempat 'Psstt..Jangan Bilang Siapa-Siapa' mengisahkan 3 siswi SMU gaul yang mempunyai pandangan berbeda menghadapi perilaku korup di sekitarnya. Film yang disutradarai Chairun Nissa ini secara gamblang menggambarkan tindakan korupsi mark-up harga buku paket sekolah.

Film 'K vs K' ini membuka perspektif bahwa perilaku korup mengintai dimana-mana,dan kita harus memulai untuk menolak budaya korupsi dimulai dari diri kita sendiri. Ada satu kutipan kalimat yang sangat bagus pada film 'Aku Padamu' yang sangat menyentuh gue "Ketika Kamu Mengalah untuk berbuat Jujur,Matahari akan Menangis'